Peribahasa dan Artinya

PERIBAHASA #A

PERIBAHASA DENGAN KATA “ABU”

_________________________________________________________

#1. Berdiang di abu dingin.
Artinya: Minta pertolongan kepada orang yang miskin/menderita.

#2. Kalah jadi abu, menang jadi arang.
Artinya: Menang atau kalah dalam suatu perselisihan pasti merugi.

#3. Mengabui mata orang.
Artinya: Menipu orang lain.

#4. Seperti abu di atas angin.
Artinya: Menggantung diri kepada orang yang berkuasa.

#5. Sudah jadi abu arang.
Artinya: Telah rusak sama sekali.

#6. Terpegang di abu hangat.
Artinya: Kecewa karena baru mulai sudah mendapat kecelakaan.

PERIBAHASA DENGAN KATA “ADA”

_______________________________________________________________

#7. Ada udang di balik batu.
Artinya: Mempunyai maksud tersembunyi yang tidak ditampakkan.

#8. Ada air ada ikan.
Artinya: Dimana kita tinggal di situlah kita mendapatkan rezeki.

#9. Asal ada kecilpun pada.
Artinya: Kalaupun tak mendapat rezeki yang besar, yang kecilpun mencukupi pula.

#10. Waktu ada jangan dimakan, bila tiada boleh dimakan.
Artinya: Berhemat-hematlah.

PERIBAHASA DENGAN KATA “ADAT”

______________________________________________________________

#11. Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung.
Artinya: Tiap-tiap pekerjaan itu ada aturannya.

#12. Adat gunung tempatan kabut.
Artinya: Orang pandai tempat bertanya. Orang kaya tempat meminta.

#13. Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan garam.
Artinya: Menanggung sesuatu yang tak dapat dielakan lagi.

#14. Adat bersendi syarak, syarak bersendi adat.
Artinya: Segala pekerjaan yang berhubungan dengan perayaan hendaknya mengikuti
adat dan syarak.

#15. Adat diisi, adat dituang.
Artinya: Hendaknya melakukan sesuatu kita harus mengikuti adat masyarakat
setempat.

#16. Sudah memakai adat.
Artinya: Sudah beristri.
ِ

PERIBAHASA DENGAN KATA “ADU”

_______________________________________________________________

#17. Mengadu ujung penjahit.
Artinya: Menguji kecerdasan masing-masing.

PERIBAHASA DENGAN KATA “AIR”

ِ _______________________________________________________________

#18. Air beriak tanda tak dalam.
Artinya: Orang yang selalu membangga-banggakan dirinya pintar sesungguhnya
ia bodoh.

#19. Air besar batu bersibak.
Artinya: Persaudaraan akan cerai-berai apabila timbul perselisihan.

#20. Air jernih ikannya jinak.
Artinya: Suatu negeri yang teratur, aman sentosa, penduduknya halus budi bahasanya,
terutama kaum perempuannya.

#21. Air dari cucuran atap, jatuhnya ke pelimbahan juga.
Artinya: Tabiat anak itu biasanya mengikuti tabiat orang tuanya.

#22. Air ada pasang ada surut.
Artinya: Nasib seseorang tidak tetap. Ada kalanya untung adakalanya rugi.

#23. Air dicencang tiada putus.
Artinya: Keluarga tak akan bercerai karena perselisihan saja.

#24. Air mata jatuh ke perut.
Artinya: Bersusah hati namun tak terlihat oleh orang lain.

#25. Air tenang menghanyutkan.
Artinya: Orang pendiam biasanya banyak ilmunya.

#26. Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam.
Artinya: Karena susahnya makan tak enak, minumpun tak terteguk.

#27. Air tenang jangan disangka tidak berbahaya.
Artinya: Orang pendiam jangan disangka tak berani.

#28. Air orang disauk, ranting orang dipatah.
Artinya: Hendaknya kita mengikuti adat istiadat negeri yang kita tempati.

#29. Air yang dingin juga dapat memadamkan api.
Artinya: Kata-kata yang lembah lembut juga dapat memadamkan hati yang marah.

#30. Bagai air di daun talas.
Artinya: Orang yang tidak tetap pendiriannya.

#31. Bagai air dengan minyak.
Artinya: Orang yang selalu berselisih.

#32. Bagai membandarkan air ke bukit.
Artinya: Mengerjakan sesuatu yang sangat sukar dan tidak mungkin berhasil.

#33. Bagai air titik ke batu.
Artinya: Nasihat yang baik sukar masuk kepada orang yang bodoh.

#34. Bagai kambing dihalau ke air.
Artinya: Seseorang yang segan mengerjakan suatu pekerjaan.

#35. Bakarlah air ambil abunya.
Artinya: Mengerjakan sesuatu yang mustahil.

#36. Bermain air basah, bermain api letup.
Artinya: Segala perbuatan yang kurang baik pasti kita menanggung akibat yang tidak
baik pula.

#37. Berkering air liur.
Artinya: Tiada gunanya kita menasehati seseorang karena tiada diturut.

#38. Bukan muara yang ditimbanya, sudah disauk dari hulunya.
Artinya: Kabar yang berasal dari sumber pertama dan dapat dipercaya.

#39. Dimandikan dengan air segeluk.
Artinya: Diberi pertolongan yang tiada mencukupi.

#40. Hendak air pancuran terbit, hendak ulam pucuk menjulai.
Artinya: Seseorang yang selalu beruntung, apa yang diinginkannya terkabul.

#41. Menjilat air liur.
Artinya: Sesudah dicela, dipuji kembali.

#42. Mencari jejak dalam air.
Artinya: Mengerjakan suatu pekerjaan yang tiada mungkin berhasil.

#43. Mengairi sawah orang.
Artinya: Melakukan pekerjaan yang menguntungkan orang lain.

#44. Membasuh muka dengan air liur.
Artinya: Maksud hati memperbaiki kesalahan, malah memperbesar kesalahan.

#45. Menepuk air di dulang, terpecik muka sendiri.
Artinya: Barang siapa menceritakan aib keluarga, ia sendiri mendapat malu
karenanya.

#46. Menunggang air ke laut.
Artinya: Menolong seseorang yang sama sekali tak membutuhkan pertolongan.

#47. Membuang air yang keruh, mengambil air yang jernih.
Artinya: Memulai penghidupan yang baru yang lebih baik dari pada penghidupan semula.

#48. Orang yang haus diberi air, orang lapar diberi makan.
Artinya: Orang yang mengharapkan pertolongan tiba-tiba mendapat pertolongan.

#49. Pandai berminyak air.
Artinya: Orang yang suka mengambil muka.

#50. Rasan air ke air, rasan minyak ke minyak.
Artinya: Masing-masing orang mencari golongan/bangsanya sendiri.

#51. Sumur digali air terbit.
Artinya: Rezeki yang didapat lebih dari pada orang yang dikehendaki.

#52. Sekali air digedang, sekali tepian beranjak.
Artinya: Bila suatu negeri ganti pemimpinnya, berganti pula peraturannya.

#53. Selama air hilir, selama gagak hitam.
Artinya: Selama-lamanya diingat.

#54. Seperti air pembasuh kaki/tangan.
Artinya: Mendapat hadiah berupa barang murah untuk dipakai sehari-hari.

#55. Seperti air dalam kolam.
Artinya: Orang yang amat tenang.

#56. Tak air talang dipancung.
Artinya: Untuk mencapai suatu maksud janganlah jemu melakukan segala daya upaya.

#57. Tambah air tambah sagu.
Artinya: Bertambah kerja, bertambah pula upahnya.

#58. Tiada membesarkan air.
Artinya: Tidak dapat menolong keluarga yang dalam kesukaran.
ِ

PERIBAHASA DENGAN KATA “AYUN”

_______________________________________________________________

#59. Belum diayun sudah bertarung.
Artinya: Baru mengerjakan pekerjaan sudah mendapat halangan, alamat tak baik.
ِ
PERIBAHASA DENGAN KATA “AKAL”

_______________________________________________________________

#60. Akal akar berpulau tak patah.
Artinya: Orang yang pandai tak habis akalnya meskipun ia dalam kesusahan.

#61. Lubuk akal tepian ilmu.
Artinya: Orang pandai tempat bertanya segala hal.
ِ
PERIBAHASA DENGAN KATA “AKAR”

_______________________________________________________________

#62. Kalau pandai mencecang akar, mati lalu ke pucuknya.
Artinya: Kalau kepalanya sudah tunduk, pengikutnya/anak buahnya akan menyerah
pula.

#63. Mencabut harus dengan akarnya.
Artinya: Membasmi kejahatan sampai habis.

#64. Jika tidak ada rotan, akarpun berguna.
Artinya: Bila tidak barang yang baik, yang burukpun berguna pula.

#65. Sudah berurat akar.
Artinya: Sesuatu sukar diubah.

PERIBAHASA DENGAN KATA “ALAH”

_______________________________________________________________

#66. Alah membeli menang memakai.
Artinya: Mahal sedikit barang tak apa, asal baik dan tahan dipakai.

#67. Alah bisa karena biasa.
Artinya: Pekerjaan itu sekalipun sukar, tetapi kalau dikerjakan sungguh pasti dapat.
ِ
PERIBAHASA DENGAN KATA “ALAS”

_______________________________________________________________

#68. Di alas bagai memengat.
Artinya: Kalau berkata pikirlah dahulu baik buruknya agar tak dicela oleh orang lain.

#69. Menjadi alas kubur.
Artinya: Kita yang menanggung semua kejelekannya.
ِ
PERIBAHASA DENGAN KATA “ALU”

______________________________________________________________

#70. Bagai guna-guna alu, sesudah menumbuk dicampakkan,
Artinya: Jika sudah tidak berguna biasanya dibuang begitu aja.

#71. Bak alu pencukil duri.
Artinya: Mengerjakan sesuatu pekerjaan yang sia-sia hasilnya.

PERIBAHASA DENGAN KATA “AMPANG”

__________________________________________________________

#72. Ampang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit.
Artinya: Persaudaraan yang telah putus karena persengketaan dan tak mungkin dapat
baik kembali.
ِ

PERIBAHASA DENGAN KATA “AMPAS”

_________________________________________________________

#73. Ambil sarinya, buang ampasnya.
Artinya: Kerjakan perbuatan yang baik, buanglah pekerjaan yang jelek, yang
merugikan orang lain.

PERIBAHASA DENGAN KATA “ANAK”

__________________________________________________________

#74. Anak dipangku dilepaskan, beruk dirimba disusukan.
Artinya: Membereskan perkara orang lain, sedang urusannya sendiri dilupakan.

#75. Anak sebatang kara.
Artinya: Anak yang tak mempunyai sanak saudara.

#76. Anak seorang penaka tidak.
Artinya: Anak yang tidak punya sanak saudara.

#77. Anak cantik, menantu molek.
Artinya: Seseorang yang sedang dalam kebahagiaan atau mendapatkan keuntungan
yang sangat banyak.

#78. Beranak tiada berbidan.
Artinya: Seseorang yang kesusahan karena perbuatannya sendiri.

#79. Kasihkan anak tangan-tangankan, kasihkan bini tinggal-tinggalkan.
Artinya: Jika kita sayang akan anak harus kita marahi jika ia bersalah.

#80. Kecil-kecil anak, kalau besar menjadi onak.
Artinya: Waktu masih kecil membuat hati senang, kalau sudah besar membuat
kesusahan bagi kedua orang tuanya.

#81. Rusak anak oleh menantu.
Artinya: Orang yang kita kasihi merusak harta benda yang kita berikan kepadanya.

#82. Pandang anak pandang menantu.
Artinya: Mencari menantu harus sepadan.
ِ

PERIBAHASA DENGAN KATA “ANJING”

__________________________________________________________

#83. Bagai anjing menyalak di ekor gajah.
Artinya: Si lemah hendak melawan orang berkuasa, tentu saja kalah.

#84. Anjing mengulangi bangkai.
Artinya: Mengulangi perbuatan yang tak patut.

#85. Angin ditepuk menjungkit ekor.
Orang yang tiada berbudi bila dihormati sombong.

#86. Anjing galak, babi berani.
Sama-sama berani.

#87. Anjing itu meski dirantai dengan rantai emas sekalipun, niscaya berulang
ulang juga ke tempat najis.
Orang yang bertabiat jahat, sekalipun dinasehati atau disenangkan tak akan berubah
kelakuannya.

#88. Bagai anjing beranak enam.
Sangat kurus tubuhnya.

#89. Bagai anjing tersepit pagar.
Orang yang tidak pernah tahu membalas budi orang yang menolongnya, malahan
membuat sakit hatinya.

#90. Seperti anjing beroleh bangkai.
Seorang yang rakus dengan mudah mendapatkan suatu benda.

#91. Seperti anjing berebut tulang.
Orang yang tamak dalam perebutan mencari rezeki.

#92. Seperti anjing bercawat ekor.
Orang yang pergi karena malu.

#93. Seperti anjing dengan kucing.
Tidak pernah rukun.

#94. Seperti anjing kepala busuk.
Orang yang dikenal jahat, kemanapun ia pergi dan dimanapu ia berada pasti akan
selalu dihinakan orang.

#95. Seperti anjing terpanggang ekor.
Mendapat kesusahan yang teramat sangat sehingga tidak karuan tingkahnya.

#96. Seperti disalah anjing bertuah.
Tidak dapat ditangguhkan/ditunda lagi.

ANJUNG

______________________________________________________________
#97. Sudah dianjung, diantakan (dihempaskan)
Sudah diangkat dihina pula.

ANTAH

_______________________________________________________________

#98. Antah berkumpul dengan antah, beras bersama beras.
Setiap orang selalu mencari orang yang sederajat.

#99. Dipilih antah satu-satu.
Dipilih atau diperiksa dengan seksama.

#100. Tidak tahu antah terkunyah.
Tidak merasa melakukan sesuatu yang tidak patut.

#101. Tiada berpisah antah dan beras.
Tiada tentu lawan atau kawan.

#102. Disisih sebagai antah.
Tidak boleh ikut campur.

ANTAN

______________________________________________________________

#103. Antan patah lesung hilang.
Tertimpa berbagai musibah atau kemalangan.

#104. Seperti antan pencungkil duri.
Melakukan hal yang sia-sia.

#105. Datang tidak berjemput, pulang tidak berantar.
Tidak diperlakukan sebagaimana mestinya.

#106. Dekat tak tercapai, jauh tak antara.
Sesuatu yang dekat tetapi tidak bisa diambil karena tiada upaya.

ASAP

______________________________________________________________

#107. Bagai api dengan asap.
Persahabatan yang sangat erat.

#108. Bersuluh menjumput api.
Bertanya sesuatu yang sudah diketahui.

#109. Kalau tak api masakan ada asap.
Perbuatan asap akhirnya tersiar juga.

#110. Meletakan api di bubungan.
Sengaja mencari bahaya.

#111. Seperti api dalam sekam.
Hal-hal yang tidak baik yang tidak tampak.

#112. Seperti api makan lalang kering, tiada dapat dipadamkan lagi.
Orang yang lemah tidak berdaya menolak bencana yang menimpanya.

APUNG

______________________________________________________________

#113. Terapung sama hanyut, terendam sama basah.
Sehidup semati, senasib sepenanggungan.

#114. Terapung tak hanyut, terendam tak basah.
Belum tentu kesudahannya.

ARA

_____________________________________________________________

#115. Menantikan ara tak bergetah.
Mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin terpenuhi.

#116. Searah bertukar jalan.
Sama maksudtnya tetapi berlainan cara mencapainya.

#117. Berarak tidak berlari.
Melakukan sesuatu sebagaimana mestinya.

PERIBAHASA DENGAN KATA ” ARANG”

_____________________________________________________________

#118. Menghapus arang di muka.
Menghilangkan malu.

#119. Tercoreng arang di dahi.
Mendapat malu.

#120. Terpijak arang hitam tampak.
Orang yang berbuat jahat pasti akan mendapat halangan.

PERIBAHASA DENGAN KATA “ASAL”

______________________________________________________________

#121. Asal ayam pulang ke lumbung, asal itik pulang ke pelimbahan.
Tabit orang yang tidak akan berubah.

#122. Usul menunjukan asal.
Kelakuan (budi bahasa) orang menunjukan asal keturunannya.

PERIBAHASA DENGAN KATA “ASAM”

_______________________________________________________________

#123. Garam di laut asam digunung, bertemu dalam belanga.
Laki-laki dan perempuan kalau sudah jodoh bertemu juga.

#124. Kelihatan asam kelatnya.
Kelihatan sifat-sifatnya yang kurang baik.

#125. Sudah seasam segaramnya.
Sudah tidak ada celanya (tentang pekerjaan, perbuatan)

#126. Tahu asam garamnya.
Tahu seluk beluknya (baik buruknya)

PERIBAHASA DENGAN KATA “ASAP”

_______________________________________________________________

#127. Belum dipanjat asap kemenyan.
Belum kawin.

#128. Dari asa nasi saja.
Mengakukan milik (kepunyaan orang lain).

#129. Menggantang asap, mengukir langit.
Melakukan perbuatan sia-sia atau berangan-angan yang hampa belaka.

ASING

_______________________________________________________________

#130. Asing lubuk, asing ikannya.
Lain daerah, lain adatnya.

#131. Asing maksud, asing sampai.
Tidak sesuai dengan yang diharapkan.

#132. Atap rumbia perabung upih.
Barang yang baik bercampur dengan barang yang buruk.

#133. Aur ditanam, betung tumbuh.
Mendapat untung (laba) yang banyak.

#134. Seperti aur dengan rebung.
Sangat karib tentang persahabatannya.

#135. Seperti aur dengan tebing.
Saling menolong, tunjang menunjang.

#136. Awak yang payah membelah ruyung, orang lain mendapat sagunya.
Kita yang bersusah payang, orang lain yang mendapat keuntungan.

#137. Awak yang tiada pandai menari, dikatakan lantai berjungkat.
Untuk menutupi kesalahannya, dicari alasan pada orang lain.

PERIBAHASA DENGAN KATA “AYAM”

_______________________________________________________________

#138. Ayam bertelur di atas padi.
Hidup dalam kesenangan dan kemewahan.

#139. Ayam bertelur di padi mati kelaparan.
Selalu kekurangan meskipun berpenghasilan besar.

#140. Ayam berkokok, hari siang.
Sudah ada tanda yang pasti.

#141. Ayam ditambat disambar elang.
Malang sekali, bernasib buruk.

#142. Ayam beroga itu kalau diberi makan di pinggan emas sekalipun,
ke hutan juga perginya.
Betapapun senangnya dan bahagianya di perantauan, negeri asal kita tak
mudah dilupakan.

#143. Ayam hitam terbang malam, hingga ke rimba dalam, bertali ijuk
bertambang tanduk.
Sukar ketahuan (tentang perkara atau sebagainya).

#144. Ayam itik raja pada tempatnya.
Setiap orang berkuasa di lingkungan atau tempatnya.

#145. Ayam putih terbang siang, hinggap di kayu merasi, bertali benang
bertambah tulang.
Mudah ketahuan.

#146. Bagai ayam dimakan tungau.
Tidak sehat badannya, lagi kurus dan pucat wajahnya.

#147. Menerka ayam di dalam telur.
Menentukan sesuatu yang mustahil ditentukan.

#148. Seperti anak ayam kehilangan induk.
Menderita kesusahan karena kehilangan pemimpinnya.

#149. Seperti musang berbulu ayam.
Pura-pura berbuat baik untuk menyembunyikan kesalahannya.

Dari Wahyu Santosa Di SMK HKTI 2 Purwareja Klampok

Sahabat ku Tersayang

1. Kadang persahabatan sejati terlahir saat seseorang mengatakan kepada yang lain: “Apa..engkau juga?. Aku kira cuma aku yang berpikir demikian..”

2. Jangan engkau berjalan di belakangku karena aku mungkin tidak dapat menuntunmu. Jangan pula engkau berjalan di depanku karena mungkin aku tidak dapat mengikutimu. Tapi berjalanlah disampingku dan menjadi sahabat terbaikku.

3. Sahabat sejati adalah seseorang yang mengetahui segala sesuatu tentang dirimu bahkan yang terburuk sekalipun namun ia masih menyayangimu.

4. Bukan kekurangan cinta dari kekasih yang membuat pernikahan menjadi tidak bahagia, akan tetapi kurangnya makna persahabatan didalamnya.

5. Jika engkau hidup seratus tahun, maka aku ingin menjalani hidup ini sampai seratus kurang satu hari sehingga aku tidak pernah hidup tanpa engkau disisiku.

6. Faktanya adalah, semua orang di dunia ini akan menyakiti kamu. Kamu hanya perlu menemukan satu orang yang membuatmu merasa layak menjalaninya.

7. Tidak sesuatu apa pun didunia ini yang tidak akan ku lakukan bagi mereka yang benar-benar sahabatku. Aku tidak pernah memiliki pikiran untuk mencintai sahabat setengah-setengah. Itu bukanlah sosok diriku.

8. Tidak ada yang melebihi arti seorang sahabat kecuali sahabat yang membawa cokelat ditangannya.

9. Ketika seseorang menyayangi engkau, caranya berbicara tentang engkau akan berbeda. Engkau akan merasa aman dan nyaman saat bersamanya.

10. Hanyalah sahabat yang mengangkat telponmu jam 4 pagi. Sesederhana itu!.

11. Persahabatan bukanlah sesuatu yang engkau pelajari di sekolah. Tapi jika engkau belum mempelajari apa pun tentang persahabatan maka sesungguhnya engkau belum mempelajari apa-apa.

12. Saat kita harus jujur bertanya pada diri sendiri siapa yang paling berharga dalam hidup kita, kita sering menemukan bahwa mereka bukanlah pemberi nasihat, pemberi solusi atau penyembuh luka. Mereka adalah orang-orang yang lebih memilih untuk berbagi penderitaan dengan kita melalui sentuhan tangan lembutnya. Dia adalah sahabat yang dapat menemani dalam diam saat kita putus asa dan kebingungan. Mereka yang bisa bertahan satu jam untuk mendengarkan kesedihan kita, yang bisa mentolerir ketidak tahuan serta memahami realitas ketidakberdayaan kita. Maka dia adalah sahabat sejati.

13. Dunia adalah tempat yang sangat mengerikan dan seram. Terlebih lagi jika tidak memiliki sahabat.

14. Engkau adalah sahabat dan kekasihku, dan aku tidak mengerti sisi mana dari hidup ini yang paling aku nikmati. Aku menghargai kedua-duanya sama halnya seperti aku menghargai kita bisa hidup bersama-sama.

15. Aku adalah orang yang lebih memilih berjalan dalam kegelapan bersama sahabat daripada sendiri didalam cahaya.

16. Apa arti sahabat?. Sahabat adalah satu jiwa yang hidup di dalam dua tubuh.

17. Sahabat adalah orang yang menamparmu saat kau berbuat kesalahan, bukan justru senang atas kesalahan yang engkau lakukan.

18. Seberapa banyak orang membanting pintu, tergantung dari seberapa keras saat engkau menutupnya. Seberapa banyak irisan yang bisa kau bagi dalam sebongkah roti, tergantung seberapa tipis engkau memotongnya. Seberapa banyak kebaikan dalam satu hari, tergantung seberapa bijak engkau menjalaninya. Seberapa banyak cinta dalam hati seorang sahabat, tergantung seberapa banyak yang engkau bisa berikan kepada mereka.

19. Hanyalah sahabat sejati yang mampu melindungi engkau dari musuh-musuh abadi.

20. Setiap sahabat mewakili sebuah dunia di dalam diri kita. Bahkan dunia ini mungkin tidak dilahirkan sampai mereka tiba. Dan ketika kita dan sahabat bertemu, di situlah dunia yang baru telah terlahir.

21. Aku tidak menghancurkan musuh-musuh dalam hidupku. Tapi aku membuatnya menjadi teman dan sahabat.

22. Tumbuh terpisah tidak mengubah fakta bahwa kita tumbuh berdampingan untuk waktu yang lama. Dan saat akar-akar kita menjadi semakin kusut, justru itu menjadi sebuah kebahagiaan untuk ku.

23. Kapasitas dari sebuah persahabatan adalah cara Tuhan dalam memaafkan kesalahan keluarga kita.

24. Hal tersulit dari sebuah kesuksesan adalah menemukan seseorang yang benar-benar bahagia untuk kita.

25. Jika kau memiliki sahabat yang baik, maka tidak perduli seberapa kejam dunia ini kepadamu engkau tetap dapat tersenyum.

26. Persahabatan menandai sebuah kehidupan jauh lebih dalam dibanding cinta. Cinta memiliki resiko untuk menjadi obsesi, tapi persahabatan tidak, kecuali keinginan untuk selalu berbagi.

27. Nilai persahabatan bukanlah karena tangan yang terulur, bukan senyum yang selalu terkembang dan bukan pula karena kesenangan yang diberikannya. Ia adalah sebuah inspirasi yang datang manakala seseorang bersedia untuk memberikan kepercayaannya kepada dirimu dalam sebuah jalinan persahabatan.

28. Landasan bangunan persahabatan adalah saling percaya dan hormat. Engkau bisa memiliki rasa hormat kepada seseorang akan tetapi jika tidak memiliki kepercayaan, maka yakinlah jika persahabatan akan runtuh.

29. Mungkin engkau dapat menjalani hidup dengan membuat teman-teman baru setiap hari, bulan dan tahun yang kau lalui. Tapi tidak ada yang mengganti persahabatan dari masa kanak-kanak yang tumbuh hingga dewasa. Persahabatan ini bahkan lebih kuat dari lingkaran baja.

30. Anugerah terbesar dalam hidup adalah persahabatan dan aku bersyukur mendapatkannya.

31. Tidak ada hadiah dalam hidup yang lebih besar dibandingkan sebuah persahabatan yang tulus.

32. Sahabat terbaik yang engkau miliki adalah mereka yang selalu berharap engkau akan selalu dalam keadaan yang baik.

33. Kunci kesuksesan burung adalah saat ia memiliki sarang, kunci kesuksesaan seekor laba-laba adalah saat ia berhasil membuat jaring dan kunci kesuksesan seseorang adalah manakala ia memiliki sahabat.

34. Satu-satunya cara yang efektif mendapatkan sahabat adalah dengan menjadi sahabat bagi sahabatmu.

35. Tidak ada yang namanya orang asing didunia ini. Yang ada hanyalah orang-orang yang belum engkau kenal.

36. Cinta itu buta, tapi persahabatan justru menutup kedua matanya.

37. Jika engkau memiliki satu orang sahabat, maka terlalu banyak yang bisa kau bagi kepadanya.

38. Saat seorang sahabat tengah kesulitan. Jangan pernah bertanya apa yang engkau bisa lakukan untuknya. Pikirkan sesuatu, lalu lakukan.

39. Cinta memiliki seribu alasan untuk mengkhianatimu, tapi tidak dengan persahabatan.

Dari Wahyu santosa di SMK HKTI 2 Purwareja Klampok

40. Persahabatan adalah sebuah investasi masa depan. Nilainya akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.